Dalam sebuah Hadis Riwayat Hakim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Manusia paling dimurkai dalam pandangan الله، mereka yang pintar dalam hal dunia dan jahil dalam hal akherat".
Menuntut ilmu itu keharusan bagi setiap muslim, tapi kepahaman terhadap ilmu dunia harus diimbangi juga dengan pemahaman ilmu akherat yang merujuk pada Al-qur'an dan Sunnah yang shahih.
Selain menuntut ilmu, setiap orang punya kewajiban untuk memikirkan generasi ke depan. Karena dijelaskan dalam QS. An-Nisa (4): 9: Hendaklah takut kepada الله, orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka.
Belajar dari sejarah bangsa ini, dari era batu sampai era digital, terjadi perkembangan yang luar biasa besar dalam kehidupan masyarakat. Belajar sejarah, belajar tentang kehidupan, pengalaman dan pelajaran. Belajar sejarah akan mengubah pola pemikiran seseorang dalam memandang kehidupan.
Lemahnya pengetahuan sejarah generasi muda saat ini dibanding dengan pengetahuan mereka terhadap teknologi, harus membuat bangsa ini khawatir. Sebuah bangsa yang tidak mengenal bangsanya sendiri. Apa jadinya?
Mengenal bangsa, bisa dilakukan salah satunya dengan cara membaca sejarahnya. Membaca sejarah bangsa bisa menumbuhkan kembali semangat patriotisme yang mungkin sedang tertidur saat ini.
Sepenggal kata dari Soekarno, Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jasmerah). Beliau sadar pentingnya belajar sejarah, karena berguna untuk memotivasi bangkitnya sebuah negeri. Tidak hanya itu, dalam penjelasan dari beberapa ayat di Alqur'an juga, الله memerintahkan manusia untuk memperhatikan sejarah, salah satunya dalam QS. Al-Mu'min (40): 82-85. Penjelasannya bisa klik disini .Tujuannya adalah tidak lain agar manusia bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut.
Begitulah pentingnya sejarah, tidak kalah penting dari ilmu science, sosial dan ilmu-ilmu lainnya.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar